Jumat, 24 Juni 2011

_POHON PERSAHABATAN_

Rinai hujan basahi pohon itu lagi. Ya, pohon yang kami tanam 3 tahun lalu di depan rumahku. Satu-satunya hal yang bisa mengingatkan ku pada sahabat ku yang gak akan pernah kulupakan. Mengingatkan ku pada hal terakhir yang kami lakukan bersama-sama sebelum kecelakaan tragis itu terjadi. Kecelakaan yang membuat Rena kehilangan sebagian ingatannya.
 ******
10 Maret 2007
            Hari itu, anak kelas 1 dan 2 SMA Harapan Kasih pulang cepat karena sekolah kami mengadakan Try out untuk anak kelas 3 yang akan mengikuti UAN. Setelah ada pengumuman pulang cepat, Rena segera menghampiri ku. “Cha, kita kerumah kamu ya. Aku lagi malas neh di rumah. Di rumah gadak orang.” Kata Rena. “Emangnya Kak Lusi mana? Apa dia gak di rumah? Biasanya jam-jam segini dia kana da di rumah Re.” Kataku menimpali. “Ea elahhh… kamu kayak gatau aja sih. Palingan dia ada di kampusnya. Ngabisin waktu ama cowonya tercinta tuh.” “Halahhh.. kalian berdua sama aja kali. Kamu aja sering ngabisin waktu ama Rangga. Hhahaha… “ “Ahh, kamu Cha, buka kartu mulu. Jadi gimana, kita kerumah kamu ya. Okehhh…??” “Yodah, asal kamu seneng deh….” “Yodah, kita cabut sekarang yok. Kelas dah seepii neh. Dah kayak kuburan.” “Yodahhh… Let’s we go.”
            “Yupp… Kita dah nyampe. Sorry gua nebeng mobil loh ea. Hhe.. Mobil gua masuk bengkel” Kataku bergurau. “ea elah.. Gapapa kali. Kan kita sama-sama mau ke rumah loe Cha. Owh ea, ntar kita nanam pohon nneeh ya. Tadi gua minta ama Pak somat, penjaga kebun skolah kita. Itung” jadi pohon persahabatan kita hhe…” “Brebess lahh…”
            Kami menanam pohon tuh dengan penuh canda tawa. Seakan kebersamaan kami tuh akan tetap bersama sampai selamanya. But, semua berubah. Rena mengalami kecelakaan waktu dia pulang ke rumahnya. Rena menjadi korban kecelaakaan beruntun. Mobilnya di tabrak oleh truk. Rena mengalami geger otak karena kecelakaan itu. Ia kehilangan sebagian ingatannya. Ingatannya tentang aku, Rangga, dan teman-temannya yang lain. Ia juga lupa akan identitas dirinya. Yang ia ingat hanya bundanya seorang.
******
            Ya, kecelakaan itu udah 3 tahun berlalu. Aku masih merindukannya. Sekarang, aku kuliah di Bandung. Udah 2 tahun aku gak ketemu ama Rena, dan sekarang aku kembali ke Jakarta untuk liburan dan melepas rindu dengan teman-teman yang ada di Jakarta. Yuup, di sini aku mengenang kejadian itu. Berharap kejadian itu gak bakalan terjadi ama Rena.
            Keesokan harinya, akumemutuskan untuk jalan-jalan ke taman kota dekat rumahku. Baru sekitaar setengah jam di taman itu, mengenang saat-saat indah bersama teman-teman SMaA dahulu, aku melihat sesosok pria yang wajahnya tak lain di ingatan ku. “Rangga !!” Ya, pria itu emang Rangga. Aku memanggilnya.
“Icha..!! Lama gak jumpa. Apa kabar??”
“Baik Ga. Kamu sendiri gimana? Kuliah di mana sekarang?”
“Aku baik-baik aja. Sekarang aku kuliah di UI Cha.”
“wah, bagus donk. Kalau boleh tau, hubungan kamu ama Rena gimana?”
“Hmm.. Kami dah lama putus Cha.”
“Loh, kkok bisa? Serius loe?”
“Ia Cha… Ngapaen juga aku bo’ong ama kamu? Gadak untungnya ama aku.”
“Kalian kok bisa putus sih??”
“Dia gak kenal lagi ama aku. Aku dah coba selama setaun untuk balikin ingatan dia tentang aku. Tapi semua sia-sia Cha. Semua agak berhasil.”
“Oooh, gitu ya. Kalau boleh tau, alamat rumah Rena masih yang kemarin kan? Dia belum pindah kan Ga??”
“Masih yang kemarin Cha. Mereka belum pindah.”
“Owh iya, gue boleh minta nomer  handphone kamu gak? Habis nomer kamu yang kemarin dah gak aktif lagi.”
“Nomer gua 085275257583.”
“Oke deh, makasih ya.”
“Sama-sama”
            Aku pergi ke rumah Rena. Suasananya masih sama seperti 2 tahun yang lalu. Di halaman rumah Rena, aku melihat bunda Rena sedang merawat tanaman kesayangannya. “Loh, Icha. Lama gak jumpa sayang. Apa kabar?” “Baik tante” “Kamu kuliah di mana sekarang sayang?” “Icha sekarang kuliah di Bandung tante. Hmm.. Renanya ada tante/ Icha dah lama gak ketemu ama Rena.” “ada kok. Ayo masuk, biar tante panggilkan Rena dulu. Kamu duduk aja dulu.”
            Tante Nia memanggil Rena. Saat Rena keluar dari kamarnya, ia tak mengenali aku. Aku segera bangkit dan memeluknya, “Rena, apa kabar? Kamu baik-baik aja kan?” “Maaf, kamu siapa?” aku terkejut mendengar jawaban dari sahabat ku itu. “Kamu masih belum bisa mengingat tentang aku? Aku Icha Rena. Sahabat kamu waktu kita SMA dulu?” “Icha??? Aku gak pernah kenal ama yang namanya Icha.” Aku sedih mendengar jawaban sahabat ku itu. Tiba-tiba aku teringat ama pohon itu. Firasatku bilang, mungkin aja Rena masih punya ingatan yang kuat tentang pohon itu.
            Aku minta ijin ama tante Nia untuk membawa Rena ke rumah ku untuk melihat pohon itu. Tternyata dugaan ku benar. Ingatan Rena kembali lagi. Ia udah ingan semua. Gua langsung nge-sms Rangga.

To           :085275257583
Raaaaaanggaaa……….
I have a good news for you.
Ingatan Rena dah kembali lagi.
Dia nyari-nyari kamu. Kamu segera datang ke rumah aku ya.
                                                  Icha

                Tengkyu ea buat pohon persahabatan yang udah buat ingatan sahabat gua balik lagi. Akkuh akan selalu menjaga dan gak bakalan ngelupain sahabat akkuh….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar